Batomorphi: Pari dan Anatomi dan Reproduksi Uniknya
Batomorphi, juga dikenal sebagai superordo Batoidea, adalah sekelompok ikan tulang rawan yang biasa disebut sebagai pari. Menurut Fishes of the World edisi ke-5, kelompok ini diklasifikasikan https://thefishtalemarina.com/ sebagai divisi Batomorphi. Pari dan kerabat dekat mereka, hiu, termasuk dalam subkelas Elasmobranchii. Dengan lebih dari 600 spesies yang tersebar di 26 keluarga, pari adalah kelompok ikan rawan terbesar. Mereka ditandai dengan tubuh yang rata, sirip dada yang membesar menyatu ke kepala mereka, dan celah insang yang terletak di permukaan perutnya.
Anatomi
Batomorphs adalah ikan rawan bertubuh datar, yang berarti mereka memiliki kerangka yang terbuat dari tulang rawan yang keras dan elastis daripada tulang. Sebagian besar spesies memiliki lima celah insang ventral, meskipun keluarga Hexatrygonidae memiliki enam. Celah insang ini terletak di bawah sirip dada, tidak seperti hiu, yang celah insangnya berada di sisi kepala mereka. Sebagian besar batomorf memiliki tubuh pipih seperti mantel, tidak seperti hiu yang biasanya memiliki tubuh berbentuk gelendong. Beberapa batomorph, seperti ikan gitar dan ikan gergaji, tidak memiliki tubuh datar ini. Sirip dada sebagian besar batomorf berkembang menjadi pelengkap lebar seperti sayap. Selain itu, batomorphs tidak memiliki sirip anus, dan mata serta spirakel mereka diposisikan di atas kepala mereka. Mulut mereka terletak di bagian bawah tubuh mereka dan dapat menonjol secara signifikan untuk menangkap mangsa. Batomorphs memiliki suspensi rahang khusus yang disebut euhyostylic, yang sepenuhnya bergantung pada tulang rawan hyomandibular untuk mendukung. Sebagai ikan yang tinggal di dasar, banyak batomorf bernapas melalui spirakel, menarik air melalui bukaan ini dan mengeluarkannya melalui insang mereka, tidak seperti kebanyakan ikan yang bernapas melalui mulut mereka.
Reproduksi
Batomorphs menunjukkan berbagai metode reproduksi, dengan pembuahan internal yang umum untuk semua elasmobranch. Bentuk pembuahan ini memberikan beberapa keuntungan: menghemat sperma, melindungi sel telur dari pemangsa, dan mempertahankan energi selama reproduksi. Sepatu roda dan beberapa pari bersifat ovipar (bertelur), sementara yang lain bersifat ovovivipar, melahirkan anak muda hidup yang berkembang di dalam rahim tanpa plasenta. Sepatu rodar ovipar bertelur dalam kotak kasar yang dikenal sebagai “dompet putri duyung”, yang sering ditemukan terdampar di pantai.
Dalam beberapa kasus, kelahiran prematur atau aborsi yang diinduksi penangkapan, yang disebut sebagai persalinan yang diinduksi penangkapan, terjadi ketika pari atau hiu ditangkap. Fenomena ini telah didokumentasikan pada setidaknya 12% spesies berdarah hidup dan merupakan pertimbangan penting dalam pengelolaan perikanan, meskipun tidak selalu ditangani.